Good morning, Kerbat Bhumi. Today is International Mother Language Day. Director-General of UNESCO, Audrey Azoulay, on the occasion of International Mother Language Day (en.unesco.org) said the theme of the Day this year, "Fostering multilingualism for inclusion in education and society", thus encourages us to support multilingualism and the use of mother tongues, both at school and in everyday life.
"This is essential, because when 40% of the world's inhabitants do not have access to education in the language they speak or understand best, it hinders their learning, as well as their access to heritage and cultural expressions. This year, special attention is being paid to multilingual education from early childhood, so that for children, their mother tongue is always an asset."
What is your mother language, Kerabat?
* * *
Selamat pagi, Kerbat Bhumi. Hari ini adalah Hari Bahasa Ibu Internasional. Pesan dari Dirjen UNESCO dalam rangka Hari Bahasa Ibu Sedunia (en.unesco.org), Audrey Azoulay, tema Hari ini tahun ini, "Membina multilingualisme untuk inklusi dalam pendidikan dan masyarakat". Hal ini mendorong kita untuk mendukung multibahasa dan penggunaan bahasa ibu, baik di sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari.
“Ini penting, karena ketika 40% penduduk dunia tidak memiliki akses pendidikan dalam bahasa yang paling mereka gunakan atau pahami, hal itu menghambat pembelajaran mereka, serta akses mereka ke warisan dan ekspresi budaya. Tahun ini, perhatian khusus diberikan untuk pendidikan multibahasa sejak usia dini, sehingga bagi anak-anak bahasa ibu selalu menjadi aset." ujarnya.
Apa bahasa ibumu kerabat?
* * *
Tabe, Kerabat Bhumi.
Poe ieu urang mieling Bahasa Indung Internasional. Ceuk Direktur Jenderal UNESCO di (en.unesco.org) tema mieling tahun ayeuna nyaeta"membina multibahasa untuk inklusi dalam pendidikan dan masyarakat", hal ieu nyerminkeun mun urang kudu ngadorong jeung ngadukung penggunan multibahasa di sakola atawa sapopoe.
"Ieu penting, sabab mun 40% warga dunia teu boga akses pendidikan bahasa nu ku maranehna gunakeun atawa paham, ieu bisa ngahambat ka pembelajaran maranehna, sarta akses maranehna ka warisan jeung ekspresi budayana. Tahun ieu, perhatian khusus keur pendidikan multibahasa ti bubudak sahengga keur barudak, bahasa indung bisa jadi aset,"
Naon bahasa indung Kerabat Bhumi?
No comments:
Post a Comment