Dari diskusi pada acara memperingati hari air sedunia yang diinisiasi oleh Dinas PUPR Provinsi Banten, pada tanggal 22 Maret 2022 yang lalu, persoalan banjir besar yang kali pertama melanda Kota Serang sepertinya akan berlalu begitu saja, tanpa ada informasi resmi dari pemerintah terkait dengan penyebab banjir, apalagi program pasca banjir untuk mengatasi dan membantu masyarakat terdampak, artinya masyarakat harus mencari solusinya sendiri dari semua persoalan sosial dan ekonomi yang harus mereka alami akibat banjir tersebut.
Apakah masyarakat harus membangun sistem informasi dan mitagasi sendiri? tidak ada yang memberikan jaminan bahwa hal yang sama tidak akan terjadi lagi, bisa jadi dengan intensitas lebih besar (sesuai dengan intensitas hujan) terjadi lagi dimasa yang akan datang.
Catatan penting dari banjir besar tersebut yang harus selalu kita ingat dan jangan sampai kita lupa, bahwa kota serang tidak pernah mengalami banjir besar seperti yang terjadi pada 1 maret 2022 tersebut, sebelum dibangunnya bendungan singdangheula yang diresmikan Presiden pada 4 Maret 2021.
bahwa transparansi pengelola bendungan sindangheula, rencana penanganan pemerintah pasca banjir merupakan hal yang ditunggu, karena persoalan sampah dijalur sungai cibanten yang masih belum ditangani secara tuntas, agar tidak menimbulkan persoalan baru. mereka yang kehilangan tempat tinggal dan kegiatan ekonomi, perlu mendapat perhatian, agar kehidupan tidak menjadi lebih buruk dari sebelumnya ....
Penulis: np. RAHADIAN - Direktur Eksekutif LSM Rekonvasi Bhumi
No comments:
Post a Comment